Menjaga dalam Penjagaan Terbaik

            Adalah aku yang masih bertahan hingga saat ini. Dengan petunjuk dan rahmat-Nya, aku masih bisa membingkai prinsip ini dengan kokoh. Aku tidaklah mengenal mengenai sebuah hubungan yang tidak halal selama berseragam putih abu-abu. Sulit? Memang.
            Tapi, ini indah. Ketika dirimu sedang jatuh cinta pada seseorang. Kau asyik berdialog dengan Allah membicarakannya. Sesekali, menyelipkan doa kebaikan untuk si dia. Asyik, sekali. Namun, hanya kau dan Allah yang tahu mengenai perasaan yang membuncah. Dia yang kau kagumi pun tak tahu apa yang kau rasa.
            Di titik ini, aku bisa bangkit. Ketika pada tahun kesekian, pertahananku sedikit runtuh ketika seseorang dengan karakter yang unik menyapaku. Allah sungguh baik, Dia melindungi hatiku. Walau berat, semua harus kulakukan bukan? Aku berhasil menaklukan semua ego yang mengendap dan akhirnya mengikhlaskan semua.
            Saat memasuki tahun ketiga, saat ini.. kau harus tahu. Bahwa jatuh cinta adalah hal yang berbahaya. Sesungguhnya fitrah memang. Namun, bagiku untuk saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memikirkan masalah indah yang terkadang rumit ini. Jalan masa depan yang penuh misteri, siap menyambutku disana.
            Karena, bukanlah suatu rahasia bila jatuh cinta pada tahun ketiga masa SMA bukanlah cinta sembarangan. Bagi beberapa orang yang berprinsip baik dan sungguh-sungguh, seseorang yang dicintainya dengan komitmen akan diperjuangkannya setelah berhasil mencicipi liku-liku bangku kuliah. Karena seseorang yang tidak mudah jatuh cinta, sekali ia jatuh cinta pada seseorang yang merupakan tipenya, cinta itu bukanlah cinta biasa.
            Well, sungguh.. Aku hanya tidak ingin mencintai orang yang salah dan dicintai orang yang salah. Langkah terbaik adalah, menjaga hatiku dalam penjagaan terbaik. Memahami makna QS Al Israa’ ayat 32. Ada hal yang amat penting selain itu, kemana kaki melangkah usai masa SMA ini?
            Aku hanya bisa menulis skenario hidupku ke depan sesuai harapanku, namun Allah lah yang akan membuat segala hal menjadi yang terbaik.
            Salah satu impian dari sekian banyak impianku adalah, membantu orang-orang untuk mewujudkan mimpi mereka. Apa yang kuinginkan? Jawabannya adalah, aku ingin menjadi seorang pengajar. Terutama, pengajar bagi mereka yang berkebutuhan khusus.
            Hal ini bermula ketika diriku bertemu dengan seorang anak yang memiliki gangguan mental. Ibunya berdagang makanan di kantin sebuah SD dan kalau tidak salah, bapaknya adalah tukang kebun dari SD tersebut. Ketika aku mengamatinya, sungguh ia anak yang hebat sebenarnya. Namun, karena keadaan yang seperti itu, si anak tidak bersekolah dan aku tidak tahu bagaimana nasib masa depannya. Semoga saja akan ada hal baik yang menunggu anak itu.
            Namun sebelum menuju ke situ, aku merencanakan satu atau dua tahun untuk hal yang lebih mendesak. Aku membutuhkan hal ini seperti ikan yang membutuhkan air. Begitu penting dan vital.
Image by tmblr
            Tolong, doakan yang terbaik untukku. Semoga pilihanku tidak salah dan bisa bermanfaat bagi orang lain.
            “Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata; “Aamiin” dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.” (HR Muslim)
            Maka, jangan pernah lelah berdoa. Untai terus kalimat-kalimat kebaikan untuk diri sendiri dan orang-orang terkasih. Tidak ada doa yang tidak berjawab. Bagaikan mengayuh sepeda, jika kau berhenti, sepeda itu tidak akan menyampai tujuan utama. Namun, jika sepeda itu terus dikayuh, cepat atau lambat sepeda itu akan mencapai tujuan awalnya.
            Begitu juga dengan berdoa, teruslah berdoa jika belum terkabul. Allah tahu betul kapan waktu yang tepat untuk memenuhi doa kita. Cepat atau lambat memang menjadi hak prerogatif Allah. Tapi, sebagai Muslim yang baik tentulah kita harus percaya akan dikabulkannya doa tersebut.
            Jika dirimu menginginkan doa tersebut terkabul sekaligus didoakan Malaikat, doakan juga saudara-saudarimu tanpa sepengetahuan mereka. Doakan ayah ibu agar diampuni dosa-dosa mereka dan masuk syurga tanpa hisab. Doakan sahabat-sahabatmu agar kelak bisa bertemu kembali dalam syurga. Juga, jangan lupa selipkan untaian doa untuk mereka kaum fakir miskin yang terkadang tidak terlihat pada kebanyakan manusia.
            Jangan lupa juga berdoa untuk hatimu. Ia mudah sekali terbolak-balik, moga Allah selalu meneguhkan hati kita di dalam agama-Nya, menjaga agar prinsip-prinsip kebaikan yang selama ini kita pegang erat akan bertahan hingga akhir hayat, aamiin. Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘alaa diinik.

          

6 Komentar untuk "Menjaga dalam Penjagaan Terbaik "

  1. Aku merasa terhenyak, sering kali dalam berdoa hanya untuk diri sendiri tanpa mendoakan yang lain.

    Terima kasih sudah share, Mbak. Semoga kita kelak bertemu di surga bersama saudara-saudara Muslim lainnya. Aamiin...

    BalasHapus
  2. Dulu saya juga berkeinginan menjadi pengajar/guru namun sayang tidak terkabul. Tetapi nggak apa karena tanpa status sebagai pengajarpun kita masih bisa mengajarkan kepada keluarga dan lingkungan hal baik lainnya kan ya..

    Iya betul juga, berdoa jangan buat diri sendiri namun harus untuk keluarga, teman dan lingkungan kita juga. Semoga Allah akan senantiasa mengabulkan doa-doa kita pada waktu yang tepat, aamiin :)

    BalasHapus
  3. Sampai sekarang, aku masih bercita-cita jadi guru Bahasa Indonesia

    BalasHapus
  4. Ingin rasanya mempunyai hati yang bisa sejuk dan kelihatanya damai.
    Tapi nyqtqnya hati ini malah,,selalu risau dengan hikukbpikuk kehidupan...

    BalasHapus
  5. Sejuuuk bacanyaa.. :) .. Reminder buatku jg utk jgn pernah bosan berdoa dan mendoakan org lain. Slama ini sesekali aku kdg stop berdoa, kalo merasa Tuhan ga juga mengabulkan apa yg diminta. Tp aku sadar kok, Tuhan tahu kapan hrs mengabulkan permintaan hambaNya :)

    BalasHapus
  6. hey zal.. menurutku jatuh cinta tidak berbahaya
    berbahaya itu jika jatuh cinta pada orang yang bukan jodoh kita dan bukan pda waktunya pula, menyiksa batin

    BalasHapus

Silahkan memberikan saran dan masukan :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel